Secangkir kopi hangat yang masih menghitam di penghujung lidah.
Setumpuk harapan yang siap untuk diperjuangkan.
Sederet pekerjaan yang musti dituntaskan.
Coba terka apa yang menjadi ilusi dari burung camar di menara tua?
Coba lihat apa yang menjadi cobaan dari setiap kesenanganmu di dunia?
Dan coba resapi apa yang menjadi hikmah di setiap pelik masalahmu?
Masih tentang pagi yang menawarkan segala keramahannya.
Masih tentang pagi yang masih memberi waktu kita untuk mencicipi bubur nasi.
Masih tentang pagi yang mencairkan segala kondisi.
Masih tentang pagi yang membawakan beribu macam harapan.
Jadi akan kau apakan pagimu ini?
Apakah hanya diam di balik selimut malam?
Atau sudah mengoyah nadi untuk mencari rezeki.
Kita punya pagi yang berbeda, dan kita juga punya harapan yang berbeda.
Tapi sesuatu yang aku inginkan sekarang adalah menyapamu dalam do'a pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar